Sakit di Pinggang Belakang - Kenali Penyebab dan Pengobatannya

Sakit di pinggang belakang disebut juga dengan nyeri punggung. Kondisi yang pada umumnya mempengaruhi bagian bawah dari tulang belakang.
Dilansir dari situs resmi WHO (World Health Organization), sebanyak 619 juta orang mengalami nyeri punggung bagian bawah pada 2020. Diperkirakan kondisi ini meningkat menjadi 843 juta pada 2050. Dengan perkiraan terbesar berada disebaran Afrika dan Asia.
Pada umumnya, kondisi sakit di pinggang belakang merupakan keluhan yang sering dialami banyak orang. Baik karena cedera, postur tubuh yang buruk, atau kondisi medis tertentu. Nyeri ini bisa bersifat ringan hingga berat, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan bisa membatasi pergerakan.
Dalam dunia medis, sakit pinggang belakang bisa disebabkan karena ketegangan otot (muscle strain), hernia nukleus pulposus (HNP), hingga gangguan ginjal, bahkan batu ginjal atau infeksi saluran kemih.
Beberapa kasus dari kondisi ini bisa diatasi dengan istirahat dan terapi sederhana. Sementara yang lain memerlukan perawatan medis lebih lanjut.
Artikel ini akan membahas berbagai penyebab sakit di pinggang belakang, gejala yang perlu diwaspadai, serta cara mengatasi dan mencegahnya supaya tidak kambuh.
Penyebab Sakit di Pinggang Belakang
Ketegangan otot atau muscle strain adalah salah satu dari penyebab utama sakit di pinggang belakang. Kondisi ini terjadi ketika otot atau ligamen di area punggung bawah meregang atau robek akibat aktivitas berlebihan, postur tubuh yang buruk, atau gerakan tiba-tiba yang salah.
Mengangkat beban berat tanpa teknik yang benar, duduk terlalu lama dalam posisi yang tidak ergonomis, atau melakukan gerakan berulang yang bisa membebani otot bisa memicu ketegangan ini.
Saat otot mengalami stres berlebih, peradangan akan terjadi, sehingga menyebabkan nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak di area pinggang belakang.
Gejala ketegangan otot biasanya berupa nyeri tumpul atau sensasi tertarik di punggung bawah. Hal ini bisa memburuk saat bergerak atau berdiri terlalu lama. Dalam banyak kasus, kondisi ini bisa saja membaik dengan istirahat, kompres hangat atau dingin, serta peregangan ringan.
Namun, jika nyeri berlangsung lebih dari beberapa minggu bahkan disertai juga dengan kelemahan otot dan mati rasa. Maka, pemeriksaan medis lebih lanjut diperlukan untuk memastikan tidak ada cedera serius pada struktur tulang belakang. Misalnya, seperti Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau spondilosis.
Faktor Risiko yang Memicu Sakit Pinggang
Beberapa faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit di pinggang belakang. Salah satunya adalah karena postur tubuh yang buruk.
Duduk terlalu lama dengan posisi membungkuk, berdiri dalam waktu yang lama tanpa penyangga yang baik, atau tidur di kasur yang tidak menopang tulang belakang dengan benar bisa memberi tekanan yang berlebih.
Seiring waktu, kebiasaan seperti ini bisa menyebabkan ketegangan otot kronis dan mempercepat degenerasi struktur tulang belakang. Hal ini bisa meningkatkan risiko Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau spondilosis.
Selain itu, kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik juga berperan besar dalam memicu nyeri pinggang. Berat badan berlebih memberi beban ekstra pada tulang belakang. Khususnya, di daerah lumbar, yang bisa mempercepat keausan pada cakram tulang belakang.
Sementara itu, kurangnya aktivitas fisik juga bisa menyebabkan otot-otot inti, termasuk otot punggung dan perut, menjadi lemah, sehingga tulang belakang kehilangan penyangga alami yang seharusnya melindunginya dari cedera.
Kombinasi kedua faktor ini akan membuat seseorang menjadi lebih rentan mengalami sakit pinggang yang berulang dan berkepanjangan.
Pengobatan Sakit di Pinggang Belakang
Pengobatan sakit di pinggang belakang bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Namun, untuk kasus yang ringan hingga sedang. Misalnya akibat ketegangan otot atau postur tubuh yang buruk, perawatan awal yang bisa dilakukan di rumah meliputi istirahat, kompres hangat atau dingin, serta latihan peregangan ringan guna meredakan ketegangan otot.
Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau naproxen, juga bisa membantu mengurangi nyeri dan peradangan. Selain itu, terapi fisik dengan latihan penguatan otot inti sering direkomendasikan juga, untuk mencegah nyeri kambuh dan memperbaiki postur tubuh.
Akan tetali,pada kasus yang lebih serius, seperti Hernia Nukleus Pulposus (HNP),spondilosis, atau stenosis spinal, dokter mungkin menyarankan terapi medis lebih lanjut. Ini bisa mencakup fisioterapi intensif, injeksi kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, atau dalam beberapa kasus, prosedur bedah jika nyeri tidak kunjung membaik atau menyebabkan gangguan saraf seperti kelemahan atau mati rasa pada tungkai.
Selain itu, pendekatan komplementer seperti akupunktur, terapi chiropractic, atau pijat medis juga bisa membantu meredakan nyeri dan meningkatkan mobilitas. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, sebelum memilih metode pengobatan untuk memastikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.
Pencegahan Sakit Pinggang Belakang
Mencegah sakit pinggang belakang lebih efektif daripada harus mengobatinya. Berikut ini tiga langkah utama yang bisa dilakukan untuk mencegah sakit pinggang belakang!
1. Menjaga Postur Tubuh yang Benar
Postur tubuh yang buruk bisa menjadi salah satu penyebab utama sakit pinggang belakang. Duduk membungkuk dalam waktu lama atau berdiri dengan posisi yang tidak seimbang dapat memberi tekanan berlebih pada tulang belakang.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga punggung tetap lurus saat duduk dan berdiri. Jika harus duduk lama, gunakan kursi dengan sandaran yang mendukung lekukan alami tulang belakang dan sesuaikan tinggi meja agar tidak membuat tubuh condong ke depan.
Selain itu, kebiasaan mengangkat benda berat dengan cara yang salah juga bisa memicu cedera punggung. Pastikan untuk menekuk lutut saat mengangkat beban, bukan membungkukkan punggung.
2. Rutin Berolahraga dan Menguatkan Otot Inti
Kurangnya aktivitas fisik bisa membuat otot-otot di sekitar tulang belakang. Khususnya, otot inti atau core muscles, menjadi lemah. Padahal, otot inti yang kuat berfungsi sebagai penyangga alami untuk tulang belakang dan membantu menjaga kestabilan tubuh saat bergerak.
Latihan seperti plank, bridge, dan peregangan punggung bawah sangat efektif untuk memperkuat otot-otot ini dan mengurangi risiko cedera.
Selain latihan penguatan, aktivitas fisik seperti yoga, pilates, atau berenang juga baik untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi ketegangan pada punggung bawah. Olahraga ringan yang dilakukan secara rutin bisa membantu menjaga kesehatan tulang belakang dan mencegah nyeri punggung berulang.
Namun, pastikan untuk melakukan gerakan dengan teknik yang benar, supaya tidak menyebabkan adanya cedera yang baru.
3. Mengatur Pola Hidup Sehat
Kelebihan berat badan bisa memberi tekanan tambahan pada tulang belakang. Terutama di bagian punggung bawah. Akibatnya, cakram tulang belakang akan lebih cepat mengalami degenerasi.
Hal ini bisa menyebabkan nyeri kronis atau kondisi serius seperti Hernia Nukleus Pulposus (HNP). Cara untuk mengurangi beban ini, maka bisa dilakukan dengan menjaga berat badan yang ideal. Hal ini bisa dilakukan melalui pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur.
Selain itu, pola makan yang baik juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan otot. Pastikan asupan kalsium dan vitamin D cukup untuk memperkuat tulang, serta konsumsi makanan tinggi protein untuk mendukung kekuatan otot.
Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, karena keduanya dapat mempercepat kerusakan tulang dan jaringan tubuh. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kesehatan tulang belakang bisa lebih terjaga dan risiko sakit pinggang belakang dapat diminimalkan.
Jika Anda mengalami sakit pinggang yang tidak kunjung membaik. Jangan tunda untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Segera konsultasikan dengan dokter spesialis tulang di Surabaya Spine Clinic, klinik terpercaya untuk perawatan tulang belakang dan saraf.
Dapatkan diagnosis akurat dan solusi terbaik untuk kesehatan tulang belakang Anda. Hubungi kami untuk konsultasi dengan klik di sini.